blog-img

Strategi Anti Bosen untuk Guru Masa Kini

Muhaimin,S.Pd.M.Si | Populer | 24/04/2025

Bayangkan jika kamu berada di depan kelas dengan  sekelompok siswa Gen Z—anak-anak yang dari umur 2 tahun udah jago swipe layar, yang multitasking-nya bisa sambil nonton YouTube, ngerjain PR, dan makan mie instan. Tantangan? Jelas. Tapi bukan berarti gak bisa ditaklukan. Sebagai guru di era digital, kita gak cuma butuh spidol dan papan tulis. Kita butuh strategi  yang selalu terupdate jangan old terus.... untuk bikin kelas tetap on fire, fun, dan tetap berkualitas. Yuk, intip strategi anti bosen yang bisa bikin Gen Z bilang, “Wah, belajar ternyata seru juga!”

1. Masukkan Teknologi Kekinian

Gen Z itu anak digital. Tapi bukan berarti semua soal harus pakai quiz online atau presentasi PowerPoint. Mereka butuh interaksi digital yang aktif. Coba:

  • Gunakan platform belajar interaktif seperti Kahoot, Quizizz, atau Wordwall.

  • Bikin challenge: “Siapa yang bisa cari info tercepat dari internet tentang topik X?”

  • Pakai video pendek TikTok-style untuk menjelaskan konsep rumit. Kenapa enggak?

Tips: Ajak mereka bikin konten juga! Misalnya, bikin vlog mini soal materi hari ini.

2. Cepat, Ringkas, dan To the Point

Gen Z itu team fast-forward. Mereka pengen semua serba cepat dan gak bertele-tele. Maka, stop dengan penjelasan panjang nan membingungkan.

  • Gunakan metode chunking: pecah materi jadi bagian kecil dan mudah dicerna.

  • Sampaikan poin penting dalam bentuk infografis, mind map, atau cerita singkat.

  • Sering-sering kasih analogi kekinian. Jelasin ekonomi pakai analogi “saldo e-wallet” misalnya.

3. Praktik, Bukan Cuma Teori

Mereka suka hal praktis. Jadi, alih-alih cuma ceramah:

  • Ajak mereka langsung praktik: bikin eksperimen kecil, observasi lingkungan, atau mini project.

  • Kasih tugas yang bisa langsung diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

  • Gak harus muluk: belajar pecahan? Suruh mereka potong kue beneran di rumah!

4. Tumbuhkan Karakter Lewat Obrolan Ringan

Attitude Gen Z kadang bikin garuk-garuk kepala. Tapi mereka bukan gak sopan—cuma ekspresif dan butuh dipahami. Kuncinya: hubungan dulu, pelajaran kemudian.

  • Luangkan waktu untuk ngobrol santai: “Kamu lagi suka lagu apa?” atau “Film apa yang keren minggu ini?”

  • Bangun budaya saling menghargai lewat roleplay, diskusi terbuka, atau kelas reflektif.

  • Jadikan kelas sebagai tempat yang aman buat berpendapat (asal tetap sopan ya!).

5. Evaluasi Bukan Sekadar Angka

Gen Z butuh feedback cepat dan bermakna.

  • Gunakan metode portofolio digital, rubrik penilaian terbuka, atau refleksi diri.

  • Beri mereka ruang untuk bertanya dan mengevaluasi diri mereka sendiri.

  • Dan ya, pujian kecil itu penting banget: “Wah, cara kamu nyusun jawaban tadi keren, loh!”

Mengajar generasi Z memang penuh warna. Kadang melelahkan, kadang menyenangkan, tapi selalu menantang. Dengan pendekatan yang kreatif, hati yang terbuka, dan semangat untuk terus belajar, kita bukan cuma bisa ngatur kelas, tapi juga menginspirasi mereka jadi yang terbaik menghargai diri sendiri dan dunia yang digeluti. Karena sejatinya, pendidikan bukan soal siapa paling pintar, tapi siapa yang paling berkembang—baik pengetahuan, keterampilan, maupun karakter.

Kategori Artikel

Populer






footer_logo

2022 © copyright by Aimin Publicize.
All rights reserved.

Tentang Kami
Aimin Publicize adalah wadah publikasi bagi Insan kreatif dapat berupa artikel populer ataupun ilmiah, Karya Seni Sastra puisi, cerpen, novel dan kata – kata motivasi, disamping itu Aimin Publicize juga memuat berita – berita terkini yang inspiratif. Bagi yang membutuhkan dokumen – dokumen untuk menunjang tugas guru, kepala sekolah dan pengawas Aimin Publicize menyediakan ruang di dalamnya. Aimin Publicize menerima pembaca yang akan mempublikasikan berita, karya ilmiah atau pun Karya Seni dapat di kirim ke aiminpublicize@gmail.com
Hubungi Kami

Email : aiminpublicize@gmail.com
Whatsapp : +62 815 6924 757