blog-img

ASSESMENT KURIKULUM MERDEKA

Muhaimin S.Pd | Populer | 20/03/2022

Mulai tahun 2022 hingga 2024, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan tiga opsi kurikulum yang dapat diterapkan satuan pendidikan dalam pembelajaran, yaitu kurikulum 2013, kurikulum darurat, dan kurikulum prototipe. Kurikulum darurat merupakan penyederhanaan dari kurikulum 2013 yang mulai diterapkan pada tahun 2020 saat pandemi Covid-19. Kurikulum prototipe merupakan kurikulum berbasis kompetensi untuk mendukung pemulihan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning).

Kurikulum Prototipe atau kurikulum merdeka bukanlah kurikulum baru sebagaimana 'dituduhkan selama ini'. Sebaliknya, Kurikulum Prototipe ini, menurut Kemendikbudristek, hanyalah merupakan penyempurnaan dari Kurikulum 2013 begitu juga dalam assesmen atau penilaian yang digunakan lebih berorentasi pada perbaikan proses untuk kebutuhan belajar siswa.

  • Asesmen diagnostik bertujuan untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan peserta didik. Hasilnya digunakan pendidik sebagai rujukan dalam merencanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik, dilaksankan awal tahun pelajaran
  • asesmen formatif untuk perbaikan proses pembelajaran yang berkelanjutan,menkonfirmasi capain hasil belajar peserta didik. yang waktu pelaksanaannya menyatu dalam proses pembelajaran
  • asesmen Sumatif Alat ukur untuk mengetahui pencapaian hasil belajar peserta didik pada periode tertentu, untuk Mendapatkan nilai capaian hasil belajar untuk dibandingkan dengan kriteria capaian yang telah ditetapkan yang dilakukan pada akhir lingkup materi dan atau akhir semester

Paradigma Assesment dalam Kurikulum Merdeka

Selama ini  masih banyak guru dan masyarakat memiliki pandangan yang menganggap bahwa penilaian atau assesment adalah tes dan hasil pembelajaran adalah nilai/skor. Padahal, sejatinya miskonsepsi ini justru akan menghambat proses belajar dan pengembangan kemampuan siswa secara optimal. Keberhasilan peningkatan mutu pendidikan  bergantung sebagian besar pada praktek penilaian untuk itu berbagai paradigma pemikiran perlu ditumbuhkan agar miskonsepsi tentang penilaian ini bisa dipahami.

  • Penerapan Pola Pikir Bertumbuh ( Growth mindset ) pemahaman dan kesadaran perlu dibangun bahwa Kesalahan dalam belajar itu wajar. Jika diterima, dikomunikasikan, dan dicarikan jalan keluar, maka kesalahan akan menstimulasi perkembangan otak peserta didik. Belajar bukan tentang kecepatan, tetapi tentang pemahaman, penalaran, penerapan, serta kemampuan menilai dan berkarya secara mendalam. Setiap peserta didik unik, memiliki peta jalan belajar yang berbeda, dan tidak perlu dibandingkan dengan teman-temannya, apresiasi/pesan/umpan balik yang tepat berpengaruh pada motivasi belajar peserta didik.
  • Terpadu, Asesmen dilaksanakan terpadu dengan pembelajaran mencakup kompetensi pada ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang saling terkait. Rumusan capaian pembelajaran telah mengakomodasi tiga ranah tersebut.
  • Keleluasaan dalam Menentukan Waktu Assesment, Asesmen dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan kegunaannya, assesmen diagnosis pada awal tahun pelajaran, formatif menyatu dalam proses, sumatif pada akhir lingkup materi, dan atau akhir semester
  • Keleluasaan dalam Menentukan Jenis Assesment, dalam pembelajaran intrakurikuler, pendidik diberikan keleluasaan dalam merencanakan dan menggunakan jenis asesmen dengan mempertimbangkan: karakteristik mata pelajaran, karakteristik dan kemampuan peserta didik, capaian pembelajaran, dan tujuan pembelajaran, serta sumber daya pendukung yang tersedia.
  • Keleluasaan dalam Menentukan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran, Setiap satuan pendidikan dan pendidik akan menggunakan alur tujuan pembelajaran dan modul ajar yang berbeda, oleh sebab itu untuk mengidentifikasi ketercapaian tujuan pembelajaran pendidik akan menggunakan kriteria yang berbeda. Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran tidak menjadi standar minimum yang harus dicapai setiap peserta didik, menjadi sumber informasi atau data bagi pendidik untuk menentukan tindak lanjut penyesuaian pembelajaran sesuai kondisi peserta didik.
  • Keleluasaan dalam mengolah Hasil Assesmen Untuk memenuhi tujuan pengolahan data serta menyesuaikan kebutuhan serta kemampuan pendidik dalam melaksanakan asesmen dan mengolah data hasil asesmen, maka satuan pendidikan diberikan keleluasaan untuk mengolah hasil asesmen, dengan mempertimbangkan karakteristik mata pelajaran, capaian pembelajaran, alur tujuan pembelajaran, dan aktivitas pembelajaran

  • Keleluasaan dalam Menentukan Kriteria Kenaikan Kelas, Diharapkan fungsi asesmen berjalan secara optimal sehingga mampu mendiagnostik perkembangan peserta didik, sebagai rujukan untuk tindak lanjut pembelajaran sehingga pada akhir fase, semua peserta didik naik kelas. Pendidik dan satuan pendidikan diberikan keleluasaan untuk menentukan kriteria kenaikan kelas, dengan mempertimbangkan: • Laporan Kemajuan Belajar • Laporan Pencapaian Projek Profil Pelajar Pancasila • Portofolio peserta didik • Ekstrakurikuler/prestasi/penghargaan peserta didik • Tingkat kehadiran

 

Kategori Artikel

Populer






footer_logo

2022 © copyright by Aimin Publicize.
All rights reserved.

Tentang Kami
Aimin Publicize adalah wadah publikasi bagi Insan kreatif dapat berupa artikel populer ataupun ilmiah, Karya Seni Sastra puisi, cerpen, novel dan kata – kata motivasi, disamping itu Aimin Publicize juga memuat berita – berita terkini yang inspiratif. Bagi yang membutuhkan dokumen – dokumen untuk menunjang tugas guru, kepala sekolah dan pengawas Aimin Publicize menyediakan ruang di dalamnya. Aimin Publicize menerima pembaca yang akan mempublikasikan berita, karya ilmiah atau pun Karya Seni dapat di kirim ke aiminpublicize@gmail.com
Hubungi Kami

Email : aiminpublicize@gmail.com
Whatsapp : +62 815 6924 757